Minggu, 05 Juni 2011

10 GENUS AWAN


10 GENUS AWAN

1.      Awan Sirus
Awan sirus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Tinggi
·         Tipis dan lembut
·         Berserat seperti bulu burung
·         Sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan – akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon.
·         Awan ini tidak menimbulkan hujan
·         Awan ini terdiri daripada hablor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer
·         Awan sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora.
·         Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.
Pada awan ini terdapat kristal-kristal es, halus dan berserat. Terkadang puncak awan cirrus bergerak dengan cepat. Arah anginnya juga dapat bervariasi.Awan Cirrus terbentuk ketika uap air membeku menjadi kristal es pada ketinggian diatas 8000 meter.






2.      Awan Sirokumulus
Awan sirokumulus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Tinggi
·         Tebal
·         Putih
·         Terpecah – pecah
·         Mengandung butir – butir es kecil
Menurut klasifikasi awan berdasarkan ketinggiannya, awan sirokumulus termasuk jenis awan tinggi, yakni awan yang terletak di ketinggian antara 6.000m--12.000m. Menurut morfologinya, awan ini termasuk gabungan dari awan sirus (awan halus berserat seperti bulu burung) dan awan kumulus (awan yang bergumpal-gumpal). Sedangkan berdasarkan materinya, tergolong awan yang tersusun dari materi kristal es karena di atas ketinggian 4.500m temperatur udara turun di bawah titik beku (ketinggian 4.500m suhu 0 derajat Celsius), sehingga air yang ada dalam awan menjadi beku. Bersama awan sirostratus dan awan sirus, awan sirokumulus sering diindikasikan dengan cuaca cerah.





3.      Awan Sirostratus
Awan sirostratus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Tinggi
·         Putih seperti cadar
·         Bisa juga seperti untaian (memiliki tekstur yang lembut)
·         Luas menutupi langit
Awan ini juga menimbulkan hallo ( lingkaran yang bulat ) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasa terjadi pada musim kering.

4.      Awan Altokumulus
Awan altokumulus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Ketinggian sedang
·         Berbentuk bulat besar – besar pada permukaan
·         Berwarna putih atau abu – abu
·         Bergulung – gulung atau melingkar sepeti makaroni
·         Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan
·         Tiap – tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Cirro Cumulus
Awan ini biasanya terlihat pada awal-awal musim hujan. Dan jika awan ini ada di musim kemarau berarti kemungkinan akan terjadi badai.

5.      Awan Altostratus
Awan altostratus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Ketinggian sedang
·         Awan berwarna keabu – abuan namun terang
·         Tipis
·         Mengandung hujan jika cukup tebal
·         Meliputi hampir keseluruhan langit
Awan Altostratus berpotensi bahaya, karena dapat mengakibatkan tumbuhnya es di pesawat terbang.






6.      Awan Nimbostratus
Awan nimbostratus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Letaknya tidak terlalu tinggi
·         Gelap
·         Berwarna putih kegelapan, penyebarannya di langit cukup luas
·         Lapisannya pekat
·         Bagian bawah bergerigi
·         Membawa hujan atau salju
·         Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis

7.      Awan Stratokumulus
Awan stratokumulus


Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Letaknya rendah
·         Berwarna putih atau keabu – abuan
·         Bentuknya bergelombang
·         Tidak membawa hujan
·         Terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil

8.      Awan Stratus
Awan stratus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Letaknya rendah
·         Berwarna abu – abu
·         Pinggirnya bergerigi
·         Menghasilkan gerimis atau salju
·         Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis
·         Tingginya di bawah 2000 m.







9.      Awan Kumulus
Awan kumulus

Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Letaknya rendah
·         Tidak menyatu/terpisah – pisah
·         Bagan dasarnya  berwarna hitam dan di bagian atasnya putih
·         Awan ini menghasilkan hujan
·         Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi
·         Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang
·         Awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar
·         Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000m dan lebar 1km

10.  Awan Kumulonimbus
Awan kumulonimbus


Ciri – ciri, karakteristik, dan bentuk:
·         Letaknya rendah seperti menara
·         Berwarna putih atau hitam
·         Membawa badai
Pemandangan jarak jauh deretan awan Kumulonimbus (Cb) . Awan-awan ini tinggi berwarna putih / gelap. Tapaknya terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki manakala puncaknya boleh mencapai ketinggian melebihi 35000 kaki. Pembentukan deretan awan ini merupakan satu ciri biasa pada awal pagi Monsun Barat Daya. Kedudukan Sel-sel Cb yang begitu rapat menyebabkan awan-awan itu kelihatan bersambung. Warna kuning keemasan itu disebabkan pantulan sinar suria pagi yang sedang terbit di timur. Awan nipis berbentuk topi kelihatan diatas puncak awan Cb menunjukan kewujudan udara stabil mengalir diatas puncak awan itu (Cb). Awan-awan Cb ini kerap bergerak masuk ke pedalaman melalui kawasan pantai pada peringkat akhir Monsun Barat Daya. Apabila ketidakstabilan atmosfera mencapai lebih tinggi, awan-awan ini membawa hujan lebat dan ribut petir kepada kawasan terlibat.















TUGAS METEOROLOGI LAUT

10 GENUS AWAN



Logo Plastic1.jpg



OLEH: RATNANINGRUM KUSUMASTUTI
200931023








JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2011



DAFTAR PUSTAKA

Jackson, Zuse. 2010. Jenis – Jenis Awan. Diakses dari http://beritanyata.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-awan.html. Pada tanggal 19 Maret 2010. Pukul 14.08
Fahripeblog. 2009. Awan. Diakses dari http://fahripeblog.wordpress.com/2009/10/18/awan/. Pada tanggal 18 Oktober 2009
Nuansa masel. 2011. Awan Sirokumuls dan Gangguan Iklim. Diakses dari http://wwwnuansamasel.blogspot.com/2011/04/awan-sirokumulus-dan-gangguan-iklim.html. Pada tanggal 29 April 2011. Pukul 20.54
Cahyono, Andi. 2010. Pengertian Awan. Diakses dari http://andy-cahyono.blogspot.com/. Pada tanggal 11 April 2010. Pukul 01.23
Awan. 2008. Awan. Diakses dari http://awankumulunimbus.blogspot.com/. Pada tanggal 2 November 2008. Pukul 22.15
Siswoko. 2008. Ngebaca Tanda Alam Lewat Awan. Diakses dari http://www.siswoko.web.id/ngebaca-tanda-alam-lewat-awan/31/. Pada tanggal 25 Desember 2008